Kesehatan menjadi faktor penting yang mendasari kehidupan seseorang. Termasuk, prestasi seorang anak di sekolah.
Anak yang mengalami masalah kesehatan akan memicu permasalahan
daya tangkap pada proses belajar dan seringnya tidak masuk sekolah
(absen), sehingga terjadi penurunan prestasi akademik.
Menurut drg. Ratna Kirana, Kasubdit Anak Usia Sekolah dan Remaja
Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan RI, ada beberapa
faktor pendukung lain mengapa anak mengalami permasalahan pada bidang
akademiknya.
1. Tidak sarapan pagi
Banyak orang tua kurang perhatian pada anak dan tidak memiliki
cukup waktu untuk menyiapkan sarapan. Selain itu, mitos yang mengatakan
makan banyak bikin ngantuk menjadi salah satu alasan mengapa anak
sekolah jarang sarapan.
Jika anak tidak sarapan maka tidak akan memiliki banyak energi
untuk aktivitas otak. Akibatnya, kurang konsentrasi, ngantuk, lemah,
letih, dan lesu. Apabila dibiarkan, maka mempengaruhi tingkat kecerdasan
anak.
2. Pembesaran tonsil (amandel)
Amandel tidak hanya membuat anak kesulitan bernapas. Tetapi juga
memengaruhi kemampuan akademiknya. Amandel yang bersarang di tenggorokan
dapat menghambat laju oksigen ke otak, sehingga menyebabkan aliran
oksigen ke otak menjadi berkurang.
Oksigen dibutuhkan sel-sel otak untuk melakukan aktifitas rutin
sehari-hari. Kekurangan oksigen di otak menyebabkan anak susah
berkonsentrasi.
3. Cacingan
Telur cacing dapat masuk ke mulut melalui makanan tercemar,
tangan atau larva cacing masuk menembus pori-pori kulit saat anak main
di tanah tanpa alas kaki.
Cacingan menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi, sehingga
menyebabkan anak menjadi kurus, anemia, cepat lelah dan mengantuk, serta
penurunan kecerdasan.
Cacingan dikaitkan dengan rendahnya kesadaran untuk mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan setelah BAB.
http://id.she.yahoo.com/cacingan-dan-amandel-turunkan-kecerdasan-anak-020000136.html
0 komentar:
Posting Komentar